Silek Tuo Lintau Lebih Terkenal Diluar Dibanding Daerah Asalnya
Padangpanjang (http://www.korandigital.com) - Sebagai bentuk kepedulian perantau terhadap keberadaan Aliran Silek Tuo Lintau yang telah menjadi salah satu aliran silat terkenal berbagai perguruan silat di Indonesia, Malaysia, Thailand, Amerika dan beberapa negara dibenua Eropa, salah seorang tokoh rantau Lintau telah mendirikan yayasan Silek Tuo Lintau yang peresmiannya akan dilakukan Minggu (2/10) di Lintau Kabupaten Tanah Datar.
Yayasan yang didirikan tersebut, akan berfungsi sebagai sebuah lembaga yang akan melakukan pengkajian dan penelitian terhadap keberadaan aliran silek tuo lintau yang telah mendunia, termasuk akan mencari benang merah keterkaitan aliran silek tuo lintau di daerah asalnya dengan aliran silat lintau yang diberbagai perguruan silat diseluruh dunia.
“Saat ini aliran silat tuo lintau ada di negara Malaysia, Amerika, Belanda dan beberapa negara lainnya. Sedangkan di dearah asalnya di Lintau, keberadaannya nyaris tidak dikenal generasi penerus, masyarakat hanya tau disini asal muasal salah satu aliran silat tuo yang di Minangkabau, tapi tidak terjaga dengan baik layaknya sebuah warisan budaya,” kata H. Djasorel Chaniago , tokoh perantau Lintau yang memiliki inisiatif mendirikan Yayasan Silek Tuo Lintau, kemarin.
Dikatakannya, langkah yang dilakukannya sebagai salah seorang generasi penerus yang harus mempertahankan salah satu warisan kebudayaan Minangkabau tersebut, timbul saat keberadaan aliran silek tuo lintau lebih banyak dipelajari dan berkembang di luar Sumatera Barat, sedangkan di daerah asalnya sendiri, aliran seni bela diri ini kurang mendapat perhatian.
“ Kalau tidak kita yang melestarikan kebudayaan sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya, jangan-jangan warisan budaya kita diklem oleh negara lain, karena lebih berkembang disana, dibandingkan daerah asalnya,” jelasnya.
Sebagai sebuah yayasan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pengurus untuk merajut kembali jalinan silaturahmi dengan tuo-tuo silek yang ada di Minangkabau, termasuk menelusuri kembali asal-usul aliran silek tuo yang diajarkan di perguruan-guruan silat yang ada di seluruh dunia.
“Yayasan ini dibuat tidak untuk mengurusi silat, tetapi untuk mencari benang merah asal-asul aliran silat kita yang dipelajari berbagai perguruan silat di manca negara, dari situ akan terlihat siapa yang membawa aliran silat tersebut kesana dan siapa gurunya, guru-guru silat tuo lintau ini yang akan kita patenkan sebagai keganggan bagi Minangkabau dan Sumatera Barat,” rincinya.
Diceritakannya pria yang akrab dengan sapaan wak jeli ini, dirinya yang lebih dari 40 tahun berada diperantauan, tergugah ketika melihat berbagai perguruan silat diluar Sumatera Barat termasuk negara-negara di Asia, Amerika dan Eropa yang mengajarkan aliran silat tuo lintau. Disana aliran silat tersebut begitu jauh berkembang dibandingkan dengan daerah asalnya sendiri.
“Yang punya nama kita, tetapi warisan budaya tradisional kita lebih dikuasai oleh yang bukan orang Minang kabau sendiri, dari situlah timbul niat saya untuk membentuk sebuah yayasan yang akan mengkaji dan melestarikan seni budaya Silat Tuo Lintau,” rincinya.
Dia mengharapkan, dengan adanya yayasan ini, keberadaan silat tuo lintau dapat dilestarikan sebagai sebuah warisan budaya Minangkabau, termasuk untuk merangkul kembali tuo-tuo silat yang ada di Minangkabau untuk bersama-sama mewariskan budaya seni beladiri ini kepada generasi penerus sehingga tidak hilang begitu saja ditelan kemajuan zaman
Padangpanjang (http://www.korandigital.com) - Sebagai bentuk kepedulian perantau terhadap keberadaan Aliran Silek Tuo Lintau yang telah menjadi salah satu aliran silat terkenal berbagai perguruan silat di Indonesia, Malaysia, Thailand, Amerika dan beberapa negara dibenua Eropa, salah seorang tokoh rantau Lintau telah mendirikan yayasan Silek Tuo Lintau yang peresmiannya akan dilakukan Minggu (2/10) di Lintau Kabupaten Tanah Datar.
Yayasan yang didirikan tersebut, akan berfungsi sebagai sebuah lembaga yang akan melakukan pengkajian dan penelitian terhadap keberadaan aliran silek tuo lintau yang telah mendunia, termasuk akan mencari benang merah keterkaitan aliran silek tuo lintau di daerah asalnya dengan aliran silat lintau yang diberbagai perguruan silat diseluruh dunia.
“Saat ini aliran silat tuo lintau ada di negara Malaysia, Amerika, Belanda dan beberapa negara lainnya. Sedangkan di dearah asalnya di Lintau, keberadaannya nyaris tidak dikenal generasi penerus, masyarakat hanya tau disini asal muasal salah satu aliran silat tuo yang di Minangkabau, tapi tidak terjaga dengan baik layaknya sebuah warisan budaya,” kata H. Djasorel Chaniago , tokoh perantau Lintau yang memiliki inisiatif mendirikan Yayasan Silek Tuo Lintau, kemarin.
Dikatakannya, langkah yang dilakukannya sebagai salah seorang generasi penerus yang harus mempertahankan salah satu warisan kebudayaan Minangkabau tersebut, timbul saat keberadaan aliran silek tuo lintau lebih banyak dipelajari dan berkembang di luar Sumatera Barat, sedangkan di daerah asalnya sendiri, aliran seni bela diri ini kurang mendapat perhatian.
“ Kalau tidak kita yang melestarikan kebudayaan sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya, jangan-jangan warisan budaya kita diklem oleh negara lain, karena lebih berkembang disana, dibandingkan daerah asalnya,” jelasnya.
Sebagai sebuah yayasan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pengurus untuk merajut kembali jalinan silaturahmi dengan tuo-tuo silek yang ada di Minangkabau, termasuk menelusuri kembali asal-usul aliran silek tuo yang diajarkan di perguruan-guruan silat yang ada di seluruh dunia.
“Yayasan ini dibuat tidak untuk mengurusi silat, tetapi untuk mencari benang merah asal-asul aliran silat kita yang dipelajari berbagai perguruan silat di manca negara, dari situ akan terlihat siapa yang membawa aliran silat tersebut kesana dan siapa gurunya, guru-guru silat tuo lintau ini yang akan kita patenkan sebagai keganggan bagi Minangkabau dan Sumatera Barat,” rincinya.
Diceritakannya pria yang akrab dengan sapaan wak jeli ini, dirinya yang lebih dari 40 tahun berada diperantauan, tergugah ketika melihat berbagai perguruan silat diluar Sumatera Barat termasuk negara-negara di Asia, Amerika dan Eropa yang mengajarkan aliran silat tuo lintau. Disana aliran silat tersebut begitu jauh berkembang dibandingkan dengan daerah asalnya sendiri.
“Yang punya nama kita, tetapi warisan budaya tradisional kita lebih dikuasai oleh yang bukan orang Minang kabau sendiri, dari situlah timbul niat saya untuk membentuk sebuah yayasan yang akan mengkaji dan melestarikan seni budaya Silat Tuo Lintau,” rincinya.
Dia mengharapkan, dengan adanya yayasan ini, keberadaan silat tuo lintau dapat dilestarikan sebagai sebuah warisan budaya Minangkabau, termasuk untuk merangkul kembali tuo-tuo silat yang ada di Minangkabau untuk bersama-sama mewariskan budaya seni beladiri ini kepada generasi penerus sehingga tidak hilang begitu saja ditelan kemajuan zaman